Feed on
Posts
Comments

Pelatihan ini sangat diperlukan dalam mengamankan Infrastruktur Teknologi Informasi perusahaan dari berbagai ancaman dan serangan Cyber saat ini.
Pada pelatihan ini akan dibahas secara rinci langkah-langkah yang digunakan para hacker maupun cracker dalam melakukan serangan terhadap infrastruktur Teknologi Informasi, cara menyerang dan melindungi aset Teknologi Informasi mulai dari PC, Server, LAN, teknologi SSL, Jaringan Nirkabel dan Aplikasi Web atau situs-situs organisasi. Dalam pelatihan Peserta akan mempraktekkan langsung setiap teknik-teknik yang digunakan para cracker atau hacker.

JADWAL DAN LOKASI
Training “Ethical Hacking & Perimeter Defense”  diadakan pada:
Waktu :  18-21 Mei  2015  (4 Days)  Pukul  9.00 – 15.00 WIB
Lokasi: RootBrain Classroom, Yogyakarta

OVERVIEW:
Program Training ini sangat sesuai untuk orang-orang yang sudah profesional dan berpengalaman di bidang IT maupun orang-orang yang telah memperoleh sertifikasi lainnya di bidang TI.
Pada training ini peserta akan dihadapkan pada pembelajaran secara interaktif dimana mereka akan ditunjukkan dan berhasil melakukan proses scanning, penetration test, hacking serta mempertahankan dan mengamankan sistem mereka. Lingkungan laboratorium yang intensif akan memberikan pengetahuan yang mendalam serta pengalaman praktek langsung dengan konsep dan prinsip sistem keamanan bagi setiap peserta. Peserta juga akan mulai memahami bagaimana perimeter defense bekerja dan kemudian akan mampu mensimulasikan proses scanning dan serangan terhadap jaringan mereka. Pada training ini, peserta akan belajar bagaimana penyusup mampu meningkatkan privileges (escalate privilege) dan langkah langkah yang dilakukan untuk mengamankan sebuah system. Selain itu peserta juga akan belajar mengenai Intrusion Detection, Policy Creation, Social Engineering, DDoS Attacks, Buffer Overflows dan pembuatan Virus.

TARGET PESERTA
Professional TI bidang Keamanan Sistem Komputer
Dosen atau staff pengajar bidang keamanan jaringan & sistem Informasi
System Administrator & Network Administrator
Pengelola Bidang Infrastruktur Jaringan atau TIK Organisasi
Konsultan dan Auditor TI bidang Keamanan Sistem Informasi
Mahasiswa yang sudah memiliki pengalaman bidang Keamanan Sistem Informasi atau pernah mengambil kuliah Keamanan Jaringan dan Sistem Komputer.
Individu yang akan mengikuti Ujian Sertifikasi EC-Council CEH & SCNS (SCP)

KEUNTUNGAN DAN FASILITAS:
Trainer very Qualified & Certified
75% Lab Work & Practices
Direct Internet Connection
Certificate of Attendance
Training Modules

INSTRUKTUR/TRAINER:
Konsultan dan Trainer kami tidak hanya memiliki sertifikasi
professional seperti CEH, CHFI, ECSA/LPT, ACE, MCP, RHCT, MTCNA, CCNP,
CCNA, CompTIA (Security+, Network+. Linux+) tetapi juga memiliki
pengalaman di industri lebih dari 12 tahun. Trainer kami akan
menggunakan metode terbaik, best practices dalam memanfaatkan
teknologi keamanan sesuai kebutuhan Anda. Trainer kami menggunakan
metode pelatihan dan pembelajaran aktif dan menyenangkan

OUTLINE COURSE
Information Security Essential
Ethical Hacking
Footprinting
Scanning
Enumeration
Sniffers
Denial-of-Service & DDoS
Social Engineering
Session Hijacking
Hacking Web Servers
Viruses and Worms
Physical Security
Email Security
Hacking Linux
IDS, IPS & Honeypots
Design Firewall & Router ACL
Proxy Server
System Hacking
Trojans and Backdoors
Web Application Vulnerabilities
Web-Based Password Cracking Techniques
SQL Injection
Hacking Wireless Networks
Cryptography
Penetration Testing Methodologies

INVESTASI :
Rp. 4.500.000,-/ person

PENDAFTARAN
Silahkan mengisi formulir Pendaftaran
http://rootbrain.com/training/registration/

INFORMASI

RootBrain IT Security Training & Consulting
Network & Security Specialists
Telp: 0811 250 8780
Website: http://rootbrain.com
Email: [email protected]

EEPIS-Online, Himpunan Mahasiswa Telekomunikasi baru saja merampungkan acara ketiga sekaligus menjadi acara terakhir di serangkaian kegiatan mega program kerja yaitu TESLA ( Telecommuication Signal Live Action) 2015, Minggu (24/05). Seminar Nasional yang menjadi acara puncak, mengambil tema “The Safety of Telecommunication Hacking with Network Security”. Terdapat dua pembicara di kegiatan ini yakni Josua M. Sinambela S.T, M.Eng dan Zee Eichel. Namun, dikarenakan adanya urusan mendadak Zee Eichel tidak bisa menghadiri kegiatan tersebut, sehingga digantikan Yudha, rekan dari Zee Eichel dari Indonesia Backtrack Team.. Seminar kali ini mendapat antusiasme tinggi, buktinya terdapat 150 peserta mengikuti seminar kali ini.

Sesi pertama seminar dibuka oleh Josua M. Sinambela S.T M.Eng seorang pakar system and network security. Materi yang diberikan pria kelahiran Medan ini sesuai dengan tema yang diusung yaitu Ethical Hacking. 

Josua Sinambela : Jadilah Hacker yang Beretika

Pembicara pertama di seminar ini adalah Josua M. Sinambela S.T M.Eng yang merupakan CEH CHFI ECSA LPT ACE CCNP Comptia security. Materi yang diberikan pria kelahiran Medan ini sesuai dengan tema yang diusung yaitu Ethical Hacking.

Sebelum menginjak ke inti materi, laki-laki lulusan Elektro UGM (Universitas Gajah Mada) ini bercerita bahwa ia sudah mulai tertarik di dunia hacking saat masih kuliah. Beliau mulai tertarik saat melihat kakak kelas di tempat kuliah sedang mengotak-atik sebuah website dari terminal di komputer. Sehingga memotivasi dirinya untuk memulai fokus belajar komputer, sistem, dan jaringan.

Setelah selesai berbagi pengalamannya di dunia hacking, Josua mulai masuk pada materi inti. Josua menjelaskan istilah-istilah yang sering muncul di dunia hacking. Ethical hacking merupakan orang-orang yang diperkerjakan oleh perusahaan untuk membobol sistem dari perusahaan tersebut.

Lelaki yang pernah menjadi admin di kampusnya saat menjadi mahasiswa semester 4 ini, juga memberikan contoh kasus yang disebabkan oleh tidak adanya etika dalam membobol sebuah situs.

“ Pekerjaan di dunia hacking ini peluangnya masih besar. Dan masih sedikit sekali orang-orang yang benar di bidang ini. Kebanyakan dari mereka iseng dan bobol situs. Dimana nggak ada manfaatnya bagi dia dan ujung-ujungnya dipenjara. Jangan sampai ya,” Ujar Josua.

Tak hanya memberikan materi, Josua juga memberikan demo di depan seluruh peserta seminar untuk mencoba melakukan penetration test dan melihat informasi public lewat terminal. Laki-laki yang sering menjadi saksi ahli ini menghimbau peserta seminar untuk mulai mencoba pemrograman melalui linux.

Antusiasme peserta seminar nasional sangat terlihat, ditandai dengan ketika dibukanya sesi Tanya jawab. Tidak Cuma satu dua tiga orang, moderator sampai membuka 2 termin tanya jawab untuk setiap pemateri. Acara ditutup dengan pemberian cinderamata kepada masing-masing pemateri. (muf)

Sumber:

http://www.pens.ac.id/post/2015-05-27-3-713-belajar-hacking-di-seminar-nasional-tesla-2015

http://www.pens.ac.id/post/2015-05-27-3-276-tesla-2015-telekomunikasi-untuk-indonesia

Tags: , ,

Pelatihan ini sangat diperlukan dalam mengamankan Infrastruktur Teknologi Informasi perusahaan dari berbagai ancaman dan serangan Cyber saat ini.
Pada pelatihan ini akan dibahas secara rinci langkah-langkah yang digunakan para hacker maupun cracker dalam melakukan serangan terhadap infrastruktur Teknologi Informasi, cara menyerang dan melindungi aset Teknologi Informasi mulai dari PC, Server, LAN, teknologi SSL, Jaringan Nirkabel dan Aplikasi Web atau situs-situs organisasi. Dalam pelatihan Peserta akan mempraktekkan langsung setiap teknik-teknik yang digunakan para cracker atau hacker.

JADWAL DAN LOKASI
Training “Ethical Hacking & Perimeter Defense”  diadakan pada:
Waktu :  18-21 Mei  2015  (4 Days)  Pukul  9.00 – 15.00 WIB
Lokasi: Meeting Room  Hotel Ibis Malioboro, Yogyakarta

OVERVIEW:
Program Training ini sangat sesuai untuk orang-orang yang sudah profesional dan berpengalaman di bidang IT maupun orang-orang yang telah memperoleh sertifikasi lainnya di bidang TI.
Pada training ini peserta akan dihadapkan pada pembelajaran secara interaktif dimana mereka akan ditunjukkan dan berhasil melakukan proses scanning, penetration test, hacking serta mempertahankan dan mengamankan sistem mereka. Lingkungan laboratorium yang intensif akan memberikan pengetahuan yang mendalam serta pengalaman praktek langsung dengan konsep dan prinsip sistem keamanan bagi setiap peserta. Peserta juga akan mulai memahami bagaimana perimeter defense bekerja dan kemudian akan mampu mensimulasikan proses scanning dan serangan terhadap jaringan mereka. Pada training ini, peserta akan belajar bagaimana penyusup mampu meningkatkan privileges (escalate privilege) dan langkah langkah yang dilakukan untuk mengamankan sebuah system. Selain itu peserta juga akan belajar mengenai Intrusion Detection, Policy Creation, Social Engineering, DDoS Attacks, Buffer Overflows dan pembuatan Virus.

TARGET PESERTA
Professional TI bidang Keamanan Sistem Komputer
Dosen atau staff pengajar bidang keamanan jaringan & sistem Informasi
System Administrator & Network Administrator
Pengelola Bidang Infrastruktur Jaringan atau TIK Organisasi
Konsultan dan Auditor TI bidang Keamanan Sistem Informasi
Mahasiswa yang sudah memiliki pengalaman bidang Keamanan Sistem Informasi atau pernah mengambil kuliah Keamanan Jaringan dan Sistem Komputer.
Individu yang akan mengikuti Ujian Sertifikasi EC-Council CEH & SCNS (SCP)

KEUNTUNGAN DAN FASILITAS:
Trainer very Qualified & Certified
75% Lab Work & Practices
Direct Internet Connection
Certificate of Attendance
Training Modules

INSTRUKTUR/TRAINER:
Konsultan dan Trainer kami tidak hanya memiliki sertifikasi
professional seperti CEH, CHFI, ECSA/LPT, ACE, MCP, RHCT, MTCNA, CCNP,
CCNA, CompTIA (Security+, Network+. Linux+) tetapi juga memiliki
pengalaman di industri lebih dari 12 tahun. Trainer kami akan
menggunakan metode terbaik, best practices dalam memanfaatkan
teknologi keamanan sesuai kebutuhan Anda. Trainer kami menggunakan
metode pelatihan dan pembelajaran aktif dan menyenangkan

OUTLINE COURSE
Information Security Essential
Ethical Hacking
Footprinting
Scanning
Enumeration
Sniffers
Denial-of-Service & DDoS
Social Engineering
Session Hijacking
Hacking Web Servers
Viruses and Worms
Physical Security
Email Security
Hacking Linux
IDS, IPS & Honeypots
Design Firewall & Router ACL
Proxy Server
System Hacking
Trojans and Backdoors
Web Application Vulnerabilities
Web-Based Password Cracking Techniques
SQL Injection
Hacking Wireless Networks
Cryptography
Penetration Testing Methodologies

INVESTASI :
Rp. 4.500.000,-/ person

PENDAFTARAN
Silahkan mengisi formulir Pendaftaran
http://rootbrain.com/training/registration/

INFORMASI

RootBrain IT Security Training & Consulting
Network & Security Specialists
Telp: 0811 250 8780
Website: http://rootbrain.com
Email: [email protected]

Pelatihan ini sangat diperlukan dalam mengamankan Infrastruktur Teknologi Informasi perusahaan dari berbagai ancaman dan serangan Cyber saat ini.
Pada pelatihan ini akan dibahas secara rinci langkah-langkah yang digunakan para hacker maupun cracker dalam melakukan serangan terhadap infrastruktur Teknologi Informasi, cara menyerang dan melindungi aset Teknologi Informasi mulai dari PC, Server, LAN, teknologi SSL, Jaringan Nirkabel dan Aplikasi Web atau situs-situs organisasi. Dalam pelatihan Peserta akan mempraktekkan langsung setiap teknik-teknik yang digunakan para cracker atau hacker.

JADWAL DAN LOKASI
Training “Ethical Hacking & Perimeter Defense”  diadakan pada:
Waktu :  8-11 Desember 2014  (4 Days)  Pukul  9.00 – 15.00 WIB
Lokasi: Meeting Room Ibis Style Hotel, Yogyakarta

OVERVIEW:
Program Training ini sangat sesuai untuk orang-orang yang sudah profesional dan berpengalaman di bidang IT maupun orang-orang yang telah memperoleh sertifikasi lainnya di bidang TI.
Pada training ini peserta akan dihadapkan pada pembelajaran secara interaktif dimana mereka akan ditunjukkan dan berhasil melakukan proses scanning, penetration test, hacking serta mempertahankan dan mengamankan sistem mereka. Lingkungan laboratorium yang intensif akan memberikan pengetahuan yang mendalam serta pengalaman praktek langsung dengan konsep dan prinsip sistem keamanan bagi setiap peserta. Peserta juga akan mulai memahami bagaimana perimeter defense bekerja dan kemudian akan mampu mensimulasikan proses scanning dan serangan terhadap jaringan mereka. Pada training ini, peserta akan belajar bagaimana penyusup mampu meningkatkan privileges (escalate privilege) dan langkah langkah yang dilakukan untuk mengamankan sebuah system. Selain itu peserta juga akan belajar mengenai Intrusion Detection, Policy Creation, Social Engineering, DDoS Attacks, Buffer Overflows dan pembuatan Virus.

TARGET PESERTA
Professional TI bidang Keamanan Sistem Komputer
Dosen atau staff pengajar bidang keamanan jaringan & sistem Informasi
System Administrator & Network Administrator
Pengelola Bidang Infrastruktur Jaringan atau TIK Organisasi
Konsultan dan Auditor TI bidang Keamanan Sistem Informasi
Mahasiswa yang sudah memiliki pengalaman bidang Keamanan Sistem Informasi atau pernah mengambil kuliah Keamanan Jaringan dan Sistem Komputer.
Individu yang akan mengikuti Ujian Sertifikasi EC-Council CEH & SCNS (SCP)

KEUNTUNGAN DAN FASILITAS:
Trainer very Qualified & Certified
75% Lab Work & Practices
Direct Internet Connection
Certificate of Attendance
Training Modules

INSTRUKTUR/TRAINER:
Konsultan dan Trainer kami tidak hanya memiliki sertifikasi
professional seperti CEH, CHFI, ECSA/LPT, ACE, MCP, RHCT, MTCNA, CCNP,
CCNA, CompTIA (Security+, Network+. Linux+) tetapi juga memiliki
pengalaman di industri lebih dari 12 tahun. Trainer kami akan
menggunakan metode terbaik, best practices dalam memanfaatkan
teknologi keamanan sesuai kebutuhan Anda. Trainer kami menggunakan
metode pelatihan dan pembelajaran aktif dan menyenangkan

OUTLINE COURSE
Information Security Essential
Ethical Hacking
Footprinting
Scanning
Enumeration
Sniffers
Denial-of-Service & DDoS
Social Engineering
Session Hijacking
Hacking Web Servers
Viruses and Worms
Physical Security
Email Security
Hacking Linux
IDS, IPS & Honeypots
Design Firewall & Router ACL
Proxy Server
System Hacking
Trojans and Backdoors
Web Application Vulnerabilities
Web-Based Password Cracking Techniques
SQL Injection
Hacking Wireless Networks
Cryptography
Penetration Testing Methodologies

INVESTASI :
Rp. 4.500.000,-/ person

PENDAFTARAN
Silahkan mengisi formulir Pendaftaran
http://rootbrain.com/training/registration/

INFORMASI

RootBrain IT Security Training & Consulting
Network & Security Specialists
Telp: 0811 250 7224
Website: http://rootbrain.com
Email: [email protected]

Sebenarnya saya awalnya tidak ada keinginan untuk membahas artikel berhubungan pilpres, tetapi berhubung ada yang memforward berita yang menurut saya “tidak tepat” di facebook  dengan konten berhubungan dengan analisis konten internet, jadi saya tertarik mengulasnya sedikit.

Pada berita ini http://www.suaranews.com/2014/07/membongkar-kebusukan-tim-cyber-jokowi.html      diinformasikan menganalisis tanggal posting berita pada url http://edisinews.com/berita-prabowohatta-menang-pilpres-versi-pendukungnya.html yang sekarang sudah dihapus oleh admin EDISINEWS menggunakan Internet Archive atau yang lebih dikenal dengan Wayback Machine. Meskipun konten berita di EDISINEWS tersebut sudah dihapus, masih dapat diakses melalui wayback machine atau cache goole berikut:
https://web.archive.org/web/20140710124548/http://www.edisinews.com/berita-prabowohatta-menang-pilpres-versi-pendukungnya.html

https://webcache.googleusercontent.com/search?client=ubuntu&channel=fs&q=cache%3Ahttp%3A%2F%2Fedisinews.com%2Fberita-prabowohatta-menang-pilpres-versi-pendukungnya.html&ie=utf-8&oe=utf-8

Memang beberapa point yang disampaikan penulis berita SUARANEWS tersebut ada benarnya, seperti bahwa  tanggal posting konten berita dengan mudah diset/diubah sesuka hati oleh admin EDISINEWS. Tetapi untuk membuktikannya tidaklah relavan hanya dengan memanfaatkan internet archive Wayback Machine. Karena Internet Archive (wayback Machine) tersebut hanya melakukan capture suatu web/halaman pada saat saat tertentu yang di trigger oleh sebuah bot (robot). Kapan saja bot (wayback machinenya) memerintahkan untuk melakukan capture? Apakah pada saat pertama kali suatu berita/kontent diposting (pada hari yang sama)?  Jelas tidak! Biasanya bot wayback machine tersebut memerintahkan melakukan capture pertama kali ketika  suatu berita sering menjadi top hit atau sering di acu oleh domain/url lain di internet. Untuk mempermudah memahami berikut saya kutip berita dan gambar postingan  dari SUARANEWS berikut:

Cukup masukkan URL edisinews.com ditanda panah tersebut: http://edisinews.com/berita-prabowohatta-menang-pilpres-versi-pendukungnya.html
Maka kita akan mendapatkan kebenaran tanggal berapa edisinews.com sebenarnya memposting berita dengan judul “Prabowo-Hatta Menang Pilpres Versi Pendukungnya”.

Penulis SUARANEWS menganggap tanggal capture yang dilakukan oleh WayBack Machine adalah tanggal posting Berita. Ini yang perlu saya koreksi, bahwa tanggal capture tersebut adalah tanggal WayBack Machine melakukan capture. Dan yang pasti konten berita sudah ada sebelum capture tersebut dilakukan, karena seperti yang saya jelaskan di awal, capture dilakukan setelah Bot memerintahkan untuk mengcapture karena ditrigger oleh banyaknya HIT atau referral dari situs lain menuju site tersebut.

Saya contohkan sebuah berita lain  yaitu kisah Hacker Pembobol Situs Presiden pada url: http://inet.detik.com/read/2013/01/29/130724/2155140/323/kisah-hacker-pembobol-situs-presiden-sby

Dari URL diatas kita jelas tahu tanggal postingnya adalah 29 Januari 2013. Tetapi ketika kita cari di Wayback Machine, maka akan diberikan beberapa tanggal Capturenya sebagai berikut :

Dari hasilnya diperoleh capture pertama kali dilakukan oleh Wayback Machine adalah tanggal 30 Januari 2013.  Kemudian dicapture lagi tanggal 1 Feb 2013, 5 Feb 2013 , 12 Feb 2013 dst. Padahal  posting sebenarnya adalah tanggal 29 Januari 2013.

Contoh satu lagi misalnya
http://inet.detik.com/read/2013/01/22/142418/2149530/323/situs-museum-nasional-dibobol-hacker-kasmaran

Berita tentang Situs Museum Nasional yang dibobol hacker jelas terposting oleh detik tanggal 22 Januari 2013, tetapi saat kita search history di wayback machine spt berikut :

Yang diperoleh adalah tanggal capture wayback machine pada 25 Januari 2013 padahal diposting yaitu tanggal 22 Januari 2013.

Itu makanya saya mencoba meluruskan analisis teknologi yang menurut saya keliru dilakukan oleh penulis SUARANEWS tersebut.

Terus pasti ada pertanyaan bagaimana harusnya membuktikan bahwa konten berita EDISINEWS tersebut sudah diketahui sebelum tanggal 10 July 2014. Cara yang paling mudah adalah mencari data/informasi yang sama yang pernah dipublikasikan di Internet (Website atau Media Social).

Misalnya melalui google dengan kata kunci

NAD. No.1 46.54% No.2 53.46%  Sumut. No.1 44.76% No.2 55.24%  site:twitter.com

atau url https://www.google.com/search?client=ubuntu&channel=fs&q=NAD.+No.1+46.54%25+No.2+53.46%25++Sumut.+No.1+44.76%25+No.2+55.24%25++site%3Atwitter.com&ie=utf-8&oe=utf-8

Diperoleh URL  berikut:
https://twitter.com/ypaonganan/status/485378503689265154

Dari postingan twitter tersebut sudah jelas tertera tanggal posting dan tidak bisa dirubah yakni 5 July 2014 . Lagi pula pelaku posting juga adalah salah satu pemuja salah satu presiden yang didukung oleh Penulis SUARANEWS tersebut. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil atau informasi tersebut memang sudah ada sejak tanggal 5 July 2014.

Nah sekarang terserah para pembaca dan teman teman untuk menarik kesimpulan

Semoga bermanfaat

Sebenarnya netizen (pengguna internet) indonesia sudah berulang kali kecewa dengan keputusan lembaga kementrian yang satu ini. Berulang kali juga para pengguna maupun praktisi internet harus disibukkan menuliskan di blog atau social media tentang ketidaksetujuan mereka dengan pemblokiran tersebut.  Penulis sendiri pernah menuliskan disini , terkait pemblokiran yang dilakukan terhadap Youtube waktu itu, meskipun beberapa saat kemudian akhirnya dibuka kembali. Kemkominfo melalui tim Trust+ kali ini memutuskan memasukkan domain vimeo.com sebagai salah satu domain yang harus diblokir disetiap ISP di Indonesia. Sejak tanggal 9 Mei 2014, file daftar  domain yang diblokir di update oleh Tim Trust+ Kominfo, dan setiap ISP harus mengikuti melakukan pemblokiran pada setiap domain yang terdapat pada daftar tersebut. Vimeo merupakan layanan unggah video mirip seperti youtube, yang dapat dinikmati secara gratis maupun berbayar oleh netizen diseluruh dunia. Vimeo secara umum merupakan gudang video pembelajaran fotografi professional, movie maker, animasi, pemanfaatan dan pengembangan berbagai jenis technology, music dll. Terdapat sangat banyak sekali panduan panduan praktis yang dapat diikuti para pengguna internet.

Yang dipertanyakan oleh banyak netizen adalah standard kerja atau prosedur tim Trust+ untuk menetapkan sebuah domain dianggap mengandung pornografi sehingga harus diblokir atau tidak. Dalam penjelasan pada Siaran Pers Tentang PENANGANAN VIMEO.COM oleh kominfo  dijelaskan bahwa :
Pada vimeo.com ditemukan kategori-kategori atau channel-channel yang didalamnya berisi video pornografi, antara lain:

  •  “Art of Nakedness” berisi 6.195 video,
  •  “Beautiful of Nakedness” berisi 1.186 video,
  •  “Nudie Cutie” berisi 7.172 video,
  •  dan lain sebagainya.

Kemudian dikaitkan dengan UU Nomor 44 Tahun 2008 Tentang? Pornografi khususnya Pasal 4 yang intinya adanya larangan menyajikan pornografi dengan menggaris bawahi bagian “ketelanjangan” yang memang terpenuhi pada video pada situs vimeo tersebut, meskipun saya yakin mungkin masih ada yang bisa memperdebatkannya.

Nah, sampai sini memang sepertinya keputusan kemkominfo masih sah sah saja dimata hukum, karena memang membacanya dengan menggunakan kaca mata kuda.
Yang jadi masalah ketika netizen (pengguna Internet) membandingkan dengan dengan situs-situs lain (mungkin lebih terkenal atau sudah menjadi bagian dari mayoritas netizen) yang sejenis.  Situs situs tersebut adalah youtube.com, facebook.com, twitter.com dan google.com.

Jika dilihat dari segi banyaknya content pornography yang ada di setiap situs-situs tersebut, bisa diurutkan secara garis besar, dengan menggunakan kata kunci sederhana yang sama melalui situs google untuk pencarian content pornografi (baik video maupun gambar), diperoleh hasil :

1. Youtube menghasilkan sekitar 14,4 juta links (konten)

2. Facebook menghasilkan sekitar 1,7 juta links (konten)

3. Twitter menghasilkan 76rb  links (konten)

4. Vimeo menghasilkan 6,6rb links (konten)

5. Google, saya contohkan saja untuk google images (saya tidak perlu menampilkan capturenya, silahkan dicoba sendiri dengan menklik url dibawah)

https://www.google.com/search?q=porn+sex

Jika diurutkan dari hasil pencarian tersebut, harusnya prioritas pemblokiran dilakukan pada Youtube, Facebook, Twitter dan google terlebih dahulu. Karena jelas-jelas mengandung konten pornography lebih banyak, dan tidak hanya memenuhi unsur “ketelanjangan” seperti vimeo, tetapi sudah memenuhi hampir setiap  unsur yang dianggap pornography pada pasal 4  UU Nomor 44 Tahun 2008 Tentang?Pornografi tersebut.

Tetapi mengapa yang terjadi malah berbeda, sehingga para netizen mempertanyakan kemungkinan “pilih kasih” dalam kasus pemblokiran situs situs tersebut. Sampai saat ini hanya tim Trust+ dan Menkominfo yang tahu jawabnya.

Semoga diakhir jabatannya para petinggi di kemkominfo dapat menyadari  kekeliruan dalam menentukan prioritas penanganan pornography yang terjadi di Indonesia.

Menurut penulis pribadi, kemenkominfo akan lebih bermanfaat jika memprioritaskan kegiatannya dalam melakukan sosialisasi internet sehat khususnya di sekolah sekolah, perkantoran maupun level keluarga, dibanding dengan melakukan pemaksaan pemblokiran-pemblokiran di level NAP/ISP yang lebih banyak membuat polemik dan merugikan lebih banyak pihak.

Sebenarnya, dari segi technology, sudah jelas dipastikan tidak ada yang mampu melakukan pemblokiran akses pornography di Internet.  Semua teknologi pemblokiran yang ada dengan mudah di bypass oleh pengguna yang sedikit melek internet, apalagi para engineer atau professional TI. Justru jika dipaksakan ingin melakukan pemblokiran terutama di level jaringan yang relative besar seperti ISP yang kepentingan penggunanya sangat beragam , yang terjadi adalah melambatnya akses internet. Ini akibat proses filtering yang dilakukan setiap teknologi pemblokiran yang ada saat ini. Filtering konten internet secara umum bekerja dengan membandingkan dengan daftar situs yang diblokir. Saat ini daftar situs yang ada pada list domain ataupun url yang ada di situs Trust+ hanya sebagian  kecil (tidak lebih dari 10%) dari situs pornography di internet. Dan situs tersebut juga selalu mengalami perkembangan dan perubahan (domain/url dst), yang tidak mungkin dapat diikuti oleh tim seperti Trust+ atau Kemkominfo. Hal inilah yang mengakibatkan tidak ada satupun teknologi yang bisa melakukan pemblokiran secara sempurna. Apalagi melihat kondisi akses Internet di Indonesia saat ini, terhubung internet melalui gerbang internet (NAP dan ISP) yang sangat beragam.
Pemaksaan pemblokiran dilevel jaringan besar spt NAP atau ISP, hanya merugikan pengguna saja. Akan lebih mudah jika pemblokiran dilakukan dijaringan jaringan yang lebih kecil, mulai dari sekolah, perkantoran bahkan keluarga dengan memanfaatkan aplikasi aplikasi parental control.  Target utama pemblokiran bukanlah untuk orang dewasa, melainkan anak anak yang memang masih butuh kontrol dari para orang tua dan lingkungan mereka.

HarianTI.com – Cyber Warfare adalah suatu perang dalam ranah cyber yang sebagai obyek penyerangan utama adalah sistem komputer.

Walaupun hanya sistem komputer saja, namun sisi bahaya yang ditimbulkan dari perang ini juga sangat besar. Cyber Warfare is the future war adalah sebuah hal yang sangat mungkin terjadi di masa depan.

Di sisi lain, pemerintah lewat Kemenhan saat ini tengah membentuk barisan pasukan Cyber yang bertujuan untuk melindungi kedaulatan Indonesia di ranah Cyber.

Selaras dengan kondisi tesebut, Kelompok Studi Linux (KSL) UPN “Veteran” Yogyakarta menyelenggarakan sebuah Seminar Nasional bertajuk “CYBER WARFARE HACK AND SECURE”.

Seminar nasional Cyber Warfare Hack & Secure akan diadakan pada Sabtu, 17 Mei 2014 pukul 08:00. Bertempat di Ruang seminar fakultas pertanian UPN Veteran Yogyakarta, Gd. Nyi Ageng Serang.

Hadir sebagai narasumber dalam seminar ini yakni Josua M. Sinambela, S.T.,M.Eng., CEH, CHFI, ECSA, salah satu pakar keamanan internet Indonesia.

Bersama Josua M. Sinambela dalam seminar Cyber Warfare Hack & Secure, peserta akan dipaparkan langsung mengenai seluk beluk apa itu Cyber War, antisipasi Cyber War dan demo langsung.

Pendaftaran seminar dapat dilakkan melalui tautan berikut ini: http://goo.gl/U7EuMy yang dibuka hingga 14 Mei 2014 atau bisa langsung datang di sekretariat KSL Himatif UPNYK, Kampus 2 Babarsari UPN “Veteran”
Yogyakarta (Gedung Pattimura).

Atau bisa juga menghubungi kontak Granita – 0857 5560 8041 dan Firman – 0853 4644 3235.

Sumber: http://harianti.com/seminar-nasional-cyber-warfare-hack-secure-17-mei-2014-dari-ksl-if-upn-yogyakartak/

Saat ini teknologi internet mulai familiar digunakan oleh hampir semua masyarakat Indonesia baik untuk sektor bisnis, pendidikan, hiburan dan lain sebagainya. Apalagi dengan hadirnya beragam gadget pintar, internet semakin dekat dengan kita.

Meskipun demikian, kita perlu waspada dengan bahaya yang timbul akibat penyalahgunaan internet. Keamaan internet dan digitial perlu untuk kita pahami agar tak mudah terena bujuk rayu modus kejahatan internet.

Untuk mebahas hal tersebut, Himpunan Mahasiswa Teknik Informatika, HIMATIKA UTY menyelengarakan Seminar Nasional Internet Security dan Digital Forensic.

Seminar akan diadakan pada Sabtu, 22 Maret 2014 pukul 08:00 wib. Bertempat di Ruang Sidang (Lantai 3) Kampus 1 Universitas Teknologi Yogyakarta, Fakultas Sains dan Teknologi, Jln. RingRoad Utara, Jombor, Sleman, Yogyakarta.

Hadir sebagai narasumber dalam seminar nasional internet security dan digital forensik yakni:

Onno W. Purbo (Tokoh dan Pakar di bidang IT)
Josua M. Sinambela (Praktisi Keamanan Cyber)

Langsung saja daftarkan diri Anda sampai dengan 21 Maret 2014 di Stand Kampus 1 : Lobby Barat (Depan Akademik) atau Stand Kampus 2 : Hall C (Ruang Tengah).

Acara ini terbuka untuk umum, mahasiswa dan pelajar dengan biaya Mahasiswa UTY : Rp. 45.000, Pelajar/Mahasiswa, Non UTY : Rp. 55.000 dan Umum : Rp. 65.000.

Informasi lebih lanjut dapat mengubungi kontak person di bawah ini:

Retno 081567831001
Fahri 085729296249

Seminar Internet Security dan Digital Forensic Himatika UTY Bersama Onno W Purbo dan Josua M Sinambela

Sumber:

http://harianti.com/seminar-nasional-internet-security-dan-digital-forensik-bersama-kang-onno-dan-josua-sinambela-dari-himatika-uty/
http://himatikauty.or.id/seminar-nasional-internet-security-dan-digital-forensic/

 

STIKOM BALI akan mengadakan seminar nasional Cloud Computing Security dan UU ITE pada Sabtu, 4 Mei 2013 bertembat di Aula STMIK STIKOM Bali.

Seminar Workshop Ethical Hacking & Perimeter Defense

Keamanan selalu menjadi isu yang hangat dibicarakan di lingkungan IT dimanapun berada. Serangan hacker dan bagaimana mengamankan sistem dari serangan yang tidak bertanggung jawab kerap dibicarakan.

Nah kali ini, Himpunan Mahasiswa Jurusan Teknologi Informasi Universitas Advent Indonesia (UNAI) dan RootBrain IT Security Training & Consulting selenggarakan Seminar Nasional dan Workshop Ethical Hacking & Perimeter Defense.

Adapun rincian agenda Seminar Ethical Hacking & Perimeter Defense

Waktu         : Minggu, 21 April 2013 pukul 08:00
Pembicara: Josua M Sinambela (Praktisi Kemanan Cyber)
Tempat      : Chapel UNAI,  Jl. Kolonel Masturi, Parongpong, Bandung

Selengkapnya http://www.semnas-fti-unai.com/p/seminar.html

« Newer Posts - Older Posts »