Kemaren, tanggal 2 April 2012, saya menemukan adanya account backdoor yang terpasang diseluruh modem Speedy berlogo “T****m *n******a”. Setelah saya scan, ada ratusan bahkan ribuan pengguna modem speedy yang online dengan backdoor ini.
Untuk mengecek modem speedy Anda berlogo atau bukan bisa masuk web administrasinya atau untuk merk TP-Link bisa ke
http://ip-modem-anda/Images/tb3.gif
untuk jenis lain saya akan update. Umumnya Modem TP-Link yang paling banyak digunakan dari hasil scanning saya. Jika muncul logo “T****m *n******a”, hampir dipastikan ada account backdoor yang bisa memasuki sistem modem Anda.
Account backdoor tidak dapat dilihat atau dihapus dari Web Administrasi Modem. Tetapi account backdoor ini bisa login via Web Administrasi Modem (HTTP), FTP maupun Telnet.
Apa akibat dari adanya account backdoor ini? Selain dapat melihat/merubah/menghapus account (user/password) Speedy (@telkom.net @*.edu.net), si pemilik backdoor atau yang mengetahui juga dapat membelokkan komunikasi setiap pengguna yang terhubung melalui modem tersebut. Dengan teknik filter/nat atau dengan DNS Attack (merubah IP DNS ke server DNS penyerang). Bayangkan jika semua pengguna speedy dengan modem ini dibelokkan komunikasinya atau bahkan disadap untuk kepentingan segelintir. Pasti akan banyak korban-korban cybercrime baru bermunculan
Ada juga yang menginformasikan kepada saya bahwa pihak Telkom memesan modem ini dari pihak ketiga yang berasal dari China. Jadi wajar muncul kecurigaan klo ini ulah pihak ketiga untuk memata-matain pengguna internet di Indonesia. Saya masih menunggu jawaban pasti dari pihak telkom, karena saya sudah menginformasikan permasalahan ini kepada mereka beberapa waktu lalu. Semoga mereka (pihak telkom) dapat segera mengambil tindakan untuk mencegah disalahgunakannya akses internet via Modem Speedy tersebut.
Beberapa pilihan cara antisipasi Account Backdoor ini antara lain (bisa salah satu):
1. Tidak mengaktifkan remote login pada modem baik HTTP/TELNET/FTP (high recommended)
2. Melakukan filter/pemblokiran akses remote login dari Internet/intranet.
3. Memflash ulang firmware/rom dengan versi bawaan di website masing masing vendor.
4. Mengganti Modem dari T*****M dengan modem ADSL yang tidak berlogo. Harga modem ADSL saat ini relatif murah (100rban)
Untuk detil langkahnya nya saya coba susulkan. Semoga ada waktu meriset beberapa perangkat modem tersebut.
Update 1 : 3 April 2012 pukul 12:13 WIB
Dari informasi Web Administration Help Modem TP-Link:
Administration
There is only one account that can access Web-Management interface. The default account is “admin”, and the password is “admin”. Administrator has read/write access privilege. In this web page, you can set new password for admin.
Pada kenyataannya ada account lain yang bisa mengakses Web-Management tersebut, dan tidak diinformasikan pada web administration. Sehingga akun lain (backdoor account) ini juga tidak dapat diganti/dirubah passwordnya via web administration
Update 2: 3 April 2012 pukul 20:13 WIB
Untuk memastikan tidak ada account backdoor atau user lain yang bisa login ke modem speedy kita selain user admin, dapat menggunakan langkah-langkah berikut:
telnet IP-Modem
Trying IP-Modem…
Connected to IP-Modem.
Escape character is ‘^]’.
Password: *********** (masukkan password admin)
Copyright (c) 2001 – 2010 TP-LINK TECHNOLOGIES CO., LTD
TP-LINK>sys multiuser off
Multi-user mode: 0
TP-LINK> sys multiuser2remote 0
Now multiuser2remoteaccess is 0.
TP-LINK> sys multiuser3remote 0
Now multiuser3remoteaccess is 0.
Beberapa jenis modem cukup hanya 1 perintah “sys multiuser off”. Untuk modem yang menyediakan perintah “sys multiuser2remote 0” dan “sys multiuser3remote 0”, maka perintah tersebut harus diaktifkan. Dengan perintah tersebut, harusnya sudah tidak ada user lain (selain admin) yang bisa remote akses via web/telnet ke modem.
Update 3: 9 Mei 2012 pukul 03:31 WIB
Tanggal 5 April 2012 lalu, seseorang dari pihak Telkom Risti (Bandung) menghubungi saya untuk mendiskusikan isi blog saya terkait backdoor modem speedy. Dari pembicaraan dengan beliau, ternyata mereka (Telkom) mengakui adanya backdoor tersebut dan ada kemungkinan kesengajaan dengan alasan untuk mempermudah proses troubleshooting. Saat berkomunikasi, saya juga sempat ditawarin ke Bandung untuk makan batagor :p mendiskusikan solusi penanganannya.